Bersaing Ketat di Hasil Survei, Tiga Nama Bakal Capres Ini Belum Tentu Ikut Pilpres 2024, Kenapa ? 

Tiga nama bakal calon presiden 2024 namanya bersaing ketat di sejumlah hasil survei. Mereka adalah Menteri PertahananPrabowo Subianto, Gubernur Jawa TengahGanjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Hasil survei terbaru Litbang Kompas pada Oktober 2021 menunjukkan, Prabowo yang sebelumnya selalu menduduki peringkat pertama elektabilitas bakal calon presiden (capres), kini tersusul oleh Ganjar.

Elektabilitas keduanya sama sama berada di angka 13,9 persen. Sementara elektabilitas Anies 4 persen di bawah Prabowo dan Ganjar, yakni 9,6 persen. Disusul oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 5,1 persen, Menteri Sosial Tri Rismaharini 4,9 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 4,6 persen, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama 4,5 persen.

Ada pula nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan elektabilitas 1,9 persen, Menko Polhukam Mahfud MD 1,2 persen, dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 1,1 persen. Sementara nama tokoh lain, seperti Ketua DPR Puan Maharani, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, elektabilitasnya masih di bawah 1 persen. Elektabilitas Ganjar Pranowo, dalam pencalonan presiden (capres) untuk Pemilu 2024 saat ini meningkat signifikan.

Bahkan, hasilsurveiterbaru Litbang Harian Kompas yang dilakukan pada 26 September 9 Oktober 2021 terhadap 1.200 responden di 34 provinsi Indonesia menunjukkan, elektabilitas Ganjar imbang dengan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra,Prabowo Subianto. Informasi tersebut disampaikan oleh peneliti utama Litbang Harian Kompas, Bestian Nainggolan, Senin (18/10/2021). Bestian mengatakan, padasurveiApril 2021, jarak antara Ganjar dengan Prabowo cukup jauh.

Elektabilitas Ganjar pun sebelumnya juga di bawah Gubernur DKI Jakarta,Anies Baswedan. Kala itu, Ganjar memiliki elektabilitas sebesar 7,3 persen atau berada di posisi ketiga. Namun, kini jarak antara Ganjar dan Prabowo semakin dekat.

Mereka sama sama meraih elektabilitas sebesar 13,9 persen dalamsurveicalon presiden (capres) untuk Pemilu 2024. "Tadinya berjarak cukup lebar antara Pak Ganjar dengan Pak Prabowo dan PakAnies Baswedan, ini menjadi semakin dekat, terutama PakGanjar Pranowodan Pak Prabowo," kata Bestian. "Kali ini melonjak menjadi 13,9 persen, hampir sama atau katakanlah masih dalam rentang hasil yang sama dengan PakPrabowo Subianto," terang Bastian.

Jika dibandingkansurveiApril, elektabilitas Ganjar mengalami lonjakan 6 persen, sedangkan Prabowo turun 2,5 persen. Sementara Anies cenderung stagnan. Sementara, Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, Senin (18/10/2021), menjelaskan, dari tiga nama capres dengan elektabilitas teratas, hanya Ganjar yang mengalami kenaikan tingkat keterpilihan. ”Jika dibandingkansurveiApril, elektabilitas Ganjar mengalami lonjakan 6 persen, sedangkan Prabowo turun 2,5 persen. Sementara Anies cenderung stagnan,” tuturnya.

Perlu dicatat, meski elektabilitas ketiga nama ini tergolong tinggi, mereka belum tentu bisa mengikuti Pilpres 2024. Sebab, berdasarkan Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, hanya partai politik atau gabungan parpol yang menguasai minimal 20 persen kursi DPR atau meraih 25 persen suara sah nasional pada Pemilu 2019 yang bisa mengusung capres. Sampai saat ini, baru Prabowo yang punya kendaraan politik, yakni Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Beberapa waktu belakangan, sudah ada usulan dari para pengurus daerah agar Partai Gerindra kembali mengusung Prabowo pada Pilpres 2024. Adapun Ganjar, kendati merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), belum mendapatkan kendaraan politik. Hingga saat ini, Ketua Umum PDI P belum memutuskan siapa yang akan diusung pada Pilpres 2024 karena masih fokus membantu pemerintah menangani pandemi Covid 19.

Selain itu, belum ada pula sinyal dari PDI P akan mengusung Ganjar. Seperti Ganjar, Anies juga belum menemukan parpol yang akan mengusungnya pada Pilpres 2024. Anies sudah membuka komunikasi dengan sejumlah parpol, salah satunya Partai Amanat Nasional (PAN). Secara khusus, Anies hadir untuk memberikan pembekalan kepada kader PAN dalam Workshop PAN di Bali, beberapa waktu lalu.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani mengatakan bahwa saat ini tokoh tokoh yang memiliki elektibiliti tinggi kebanyakan adalah tokoh tokoh yang bukan elite inti partai. Hal ini karena pemilih lebih mementingkan kualitas personal capres bila dibandingkan dengan keputusan partai. Sehingga ini menjadi tantangan bagi partai politik.

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Deni dalam bincang dan diskusi dalam segmen "SMRC: Pemilih Lebih Pentingkan Kualitas Personal Capres Dibanding Keputusan Partai" yang disiarkan secara virtual oleh Kompas Tv, Selasa pekan lalu. "Terkaitsurveiini ternyata tokoh tokoh yang memiliki elektibiliti tinggi kebanyakan adalah tokoh tokoh yang bukan elite inti partai." "Yang lainnya adalah tokoh tokoh yang bukan elite partai, sehingga ini menjadi tantangan bagi partai politik bahwa ternyata publik sementara ini lebih menyukai tokoh diluar tokoh elite partai," terang Deni.

Seperti satu di antaranya adalahGanjar Pranowo. Ganjar, kata Deni, memiliki elektibiliti tinggi namun dirinya bukan tokoh inti dari Partai PDIP. "(Ganjar) dia memang seorang kader PDIP tapi bukanlah inti dari Partai PDIP," jelas Deni.

Meski begitu, menurut Deni inipenting juga untuk diperhatikan bahwa masyarakat lebih mementingkan personal capres daripada keputusan partai. Jadi pemilih lebih mengikuti apa yang menurut mereka pantas dan siapa yang memenuhi karakter seorang capres. Sementara itu, tokoh tokoh ketua umum partai yang memiliki elektibilitas lumayan itu tentu adalah Prabowo dan AHY.

SMRC belum lama ini menyampaikan hasilsurveiopini publik terbarunya terkait dengan nama para calon Presiden Republik Indonesia 2024 mendatang. Dalamsurveiini, nama Ganjar menduduki peringkat kedua setelahPrabowo Subianto. Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menyebutkan dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 15 nama tokoh, nama Prabowo mendapat dukungan 20,7 persen, sedangkanGanjar 19 persen.

Dengan presentase dukungan tersebut, Prabowo mengungguliGanjar Pranowo,Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Tri Rismaharini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ridwan Kamil. "Prabowo disusulGanjar Pranowodengan mendapatkan dukungan 19 persen danAnies Baswedan14,3 persen, sementara Sandiaga Uno mendapatkan 6,5 persen , Tri Rismaharini 4,6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,5 persen, Ridwan Kamil 4,4 persen," kata Deni saat menyampaikan hasilsurveinya secara daring, Kamis (7/10/2021). Sementara Pengajar Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan, mendekati pemilu, persaingan antarbakal capres akan semakin ketat.

Sebab, saat ini saja sudah banyak tokoh lain yang mulai mengenalkan diri kepada publik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *